Nusantara – Cerita tentang kampung gaib dan teror pocong sudah lama menjadi bagian dari folklor dan urban legend yang berkembang di berbagai daerah Indonesia. Kisah-kisah ini tak hanya menyiratkan nuansa mistis, tetapi juga mencerminkan kepercayaan lokal terhadap dunia lain yang tak kasatmata.
Kampung gaib kerap digambarkan sebagai sebuah desa misterius yang hanya bisa dilihat atau dimasuki oleh orang-orang tertentu—biasanya secara tidak sengaja atau karena “beruntung”. Desa ini seolah berada di dimensi berbeda, tersembunyi dari pandangan manusia biasa.
Menurut cerita turun-temurun, kampung ini dihuni bukan oleh manusia, melainkan oleh makhluk halus atau jin yang menyerupai manusia. Mereka menjalani kehidupan seperti penduduk biasa—berladang, berdagang, bahkan menyambut tamu—namun suasananya begitu sunyi dan mencekam. Konon, waktu di kampung gaib berjalan lebih lambat dibandingkan dunia nyata. Tak jarang, orang yang masuk ke sana akan kesulitan kembali dan hanya bisa keluar setelah dibantu doa-doa khusus atau pertolongan spiritual.
Di sisi lain, pocong menjadi sosok mistis yang juga kerap muncul dalam cerita seputar kampung gaib. Hantu ini dipercaya sebagai arwah jenazah yang belum dilepas tali kafannya secara sempurna, dan digambarkan melompat-lompat karena tubuhnya masih terikat kain putih.
Pocong sering disebut muncul di kuburan, jalan sunyi, hingga sekitar permukiman warga saat malam hari. Sosok ini bukan hanya menakutkan secara visual, tetapi juga memunculkan teror psikologis. Dalam beberapa cerita, pocong muncul sebagai penjaga kampung gaib atau arwah penasaran yang belum menemukan ketenangan.
Meski terdengar menyeramkan, kisah kampung gaib dan pocong terus hidup dalam budaya lisan masyarakat Indonesia. Cerita-cerita ini diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi bagian dari identitas budaya dan memperkaya khazanah mistis Nusantara.